Penjual nasi rames legendaris

Di tiap daerah ada penjual nasi rames legendaris. Namanya sudah terkenal sejak puluhan tahun karena racikan nasi komplet yang lezat.

Masing-masing daerah di Indonesia punya racikan nasi rames. Seperti nasi campur Bali, nasi ulam, nasi liwet dan lainnya. Di sana juga ada penjual yang sudah tersohor namanya. Seperti beberapa penjual berikut ini.

1. Nasi Campur Men Weti



Saat ke Bali, jangan lewatkan nasi campur di sini. Nasi Campur Men Weti di Sanur dapat dikatakan legendaris. Pengunjung harus rela antre untuk menikmati sepiring nasi campur racikan men Weti di pagi atau siang hari. 

Nasi disajikan bersama aneka lauk. Seperti ayam betutu, telur rebus, kuah pindang, jukut urap, sambal matah, sate lilit hingga kacang tanah. 

Di dalam warung kecil, men Weti duduk dikelilingi mangkuk-mangkuk besar berisi lauk tersebut. Ia bersama dua orang asisten tak henti-hentinya mengisi piring dengan nasi Bali buatannya.

Warung Made Weti 
Jl. Pantai Segara 
Sanur
(masuk dari Segara Village)
Bali

2. Nasi Gudeg Yu Djum



Berbicara tentang gudeg, tak bisa menyingkirkan nama Gudeg Yu Djum di Yogya. Gudeg B. Djuminten ini sudah berdiri sejak tahun 1926. Dikelola sampai beberapa generasi, pelanggan gudeg Yu Djum berasal dari dalam maupun luar kota. 

Salah satu warung gudeg tertua dan halal di Yogya ini menyajikan gudeg Yogya versi kering yang manis. Jenis ini tentunya cocok dibawa pulang sebagai oleh-oleh bagi pelancong karena relatif tahan lama. Berbagai lauk pauk paduan gurih manis jadi pelengkapnya. Seperti ayam, telur, tahu dan sambal goreng krecek.

Gudeg Yu Djum 
Jl. Kaliurang KM 4,5 Karangasem CT III/06
Mbarek, Sleman
Yogyakarta
Telp: 0274-581508

3. Nasi Ulam Encim Sukaria



Foto: Bondan Winarno
Nasi ulam termasuk jenis ramesan dari Betawi. Di Tangerang yang konon jadi asal nasi ulam ada penjual yang sudah berdagang sejak tahun 1960-an. Namanya Warung Encim Sukaria.

Sebelum wafat, perempuan Tionghoa itu berjualan nasi uduk dan nasi ulam di dalam Gang Sukaria, daerah Kapling, Tangerang. Kini warung nasi tersebut sudah pindah ke jalan besar dan diteruskan anaknya.

Nasi ulam di sini terbuat dari nasi putih bercampur serundeng (parutan kelapa goreng). Pelengkapnya terdiri dari bihun goreng, irisan dadar telur dan semur kentang. Ada taburan irisan timun, daun kemangi, serta tumbukan kasar kacang tanah dan kedelai. 

Warung Encim Sukaria 
Jl. Soleh Ali
Kapling
Tangerang
Telp: 021-5521049 

4. Nasi Liwet Wongso Lemu



Foto: Bondan Winarno
Nasi liwet jadi sajian rames dari Solo. Salah satu tempat legendaris menikmatinya adalah Nasi Liwet Wongso Lemu yang sangat tekenal di sana. Sebab sudah ada sejak tahun 1950-an. Di sepanjang jalan tempat lokasinya berada, terdapat tiga penjaja nasi liwet mengusung nama serupa dengan citarasa tak berbeda jauh.

Nasi Liwet Wongso Lemu (Bu Cipto Sukani) sendiri menyajikan nasi dengan pelengkap sayur labu siam, suwiran ayam, telur dan areh. Untuk nasi liwet komplet ada tambahan ati ampela. Sambil menikmati nasi liwet, pengunjung ditemani suara para sinden menyanyikan tembang Jawa.

Nasi Liwet Wongso Lemu
Jl. Teuku Umar
(depan gedung Balai Muhammadiyah Solo)
Keprabon
Solo

5. Nasi Jamblang Mang Dul



Foto: Plux
Nasi Jamblang jadi andalan dari Cirebon. Pada penyajiannya nasi putih dibungkus daun jati. Sehingga aroma daun jati menempel pada nasi. 

Salah satu tempat legendaris menikmatinya di Cirebon adalah racikan Mang Dul yang tak pernah sepi. Warung Nasi Jamblang Mang Dul sudah ada sejak tahun 1970-an. Kini sudah diteruskan generasi berikutnya. 

Pelengkap nasi putih di sana ada beragam. Tak kurang dari 20 macam lauk tersedia. Misalnya sayur tahu, tempe goreng, pepes, sambal kerang, paru goreng, dan banyak lagi.

Warung Nasi Jamblang Mang Dul 
Jl. Dr. Cipto
Cirebon 

6. Nasi Minyak Haji Abuk
Nasi minyak mirip nasi kebuli. Pembuatannya memakai minyak samin sehingga berwarna kuning. Konon dulunya jadi sajian Sultan Palembang setelah shalat Jumat.

Di Palembang, ada penjual nasi minyak legendaris. Warung Nasi Minyak Haji Abuk sudah buka sejak tahun 1980-an. Nasi minyak disajikan dengan beragam lauk pauk di atas meja, mirip dengan rumah makan Padang. Misalnya burung punai goreng, sate pentol, kari kambing, gulai tunjang hingga sambal nanas. Salah satu yang populer adalah malbi, olahan daging sapi khas Sumatera Selatan.

Warung Nasi Minyak Haji Abuk
Jl. DR. M. Isa No. 9/823
Pasar Kuto
Palembang
Telp: 0711-352656

Dadar Gulung Isi Unti Kelapa

Bismillah..
Sudah lamaa banget niat pengen bikin dadar gulung isi unti kelapa lagi setelah berbulan-bulan ga bikin. Etapi tertunda terus, sampe trus akhirnya lupa. Hingga kemudian beberapa hari yang lalu diniatin bikin, sekalian mau diambil fotonya buat setoran ke #52wfpp. Tadinya saya mo bikin dengan warna-warni kulit dadar gitu biar cerah ceria. Tapi ternyata keinginan tidak sekuat malesnya. Jadilah cuman bikin satu warna original aja, ijo pandan, heheu..

Ini kemarin bikin kulit dadar gulungnya pake resep dari mba Ricke. Tapi isiannya kira-kira. Saya pake gula jawa semua karna pengen warnanya coklat. Tapi belom juga coklat ternyata rasanya udah cukup manisnya, jadi saya ga tambah lagi gula jawanya. Hasilnya jadi coklat ngga putih juga ngga, hihi.. Yang penting rasanya udah pas :)
Teman-teman monggo menyesuaikan selera masing-masing yah. Kalo mau unti putih, ganti gula jawanya pake gula pasir semua. Kalo mau dipadukan duo gula pasir dan gula jawa juga monggo...

Btw, diantara foto-foto ini ada 2 foto yang diambil dengan hp untuk saya setor ke #52wfpp. Bisakah menebak yang mana? pasti langsung bisa ya, keliatan banget soalnya, wkwkw. Baiklah, ini ga penting, abaikan saja.. :P Mari meluncur ke resep..



Dadar Gulung Unti Kelapa

Bahan Kulit
250 gr tepung terigu serbaguna/protein sedang
1/2 sdt garam
2 butir telur, kocok lepas
700 ml santan encer matang
secukupnya pasta pandan
margarin untuk olesan teflon dadar

Cara membuat:
1. Campur tepung dan garam kemudian masukkan ke dalam wadah. Buat lubang di tengah kemudian masukkan kocokan telur dan santan. Aduk hingga rata
2. Panaskan teflon ukuran 18-20 cm, oles dengan sedikit margarin (saat di awal saja). Tuang sesendok sayur dan ratakan. Masak hingga permukaan tidak lagi basah, tidak lengket saat disentuh. Angkat, ulangi hingga adonan habis

Supaya kulitnyabisa bopeng-bopeng khas kulit dadar, teflon harus sudah benar-benar panas saat adonan dituang.

Bahan Isi
200 gr kelapa parut kering
100 gr gula jawa
3/4 sdt garam
100 ml air
1/4 sdt vanili bubuk

Cara membuat
1. Panaskan air, gula dan garam + vanili bubuk. Terus aduk hingga gula larut. Masukkan kelapa parut kering. Aduk rata hingga kelapa menyerap air. Bisa ditambahkan air lagi jika kurang.
Unti kelapa tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering. Cicipi, angkat

Penyelesaian
Ambil selembar kulit, isi dengan unti kemudian lipat dan gulung.


Selamat mencoba :)

Pesona Madakaripura, Air tertinggi ke 2 di indonesia

br />
Probolinggo - Di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, ada air terjun cantik bernama Madakaripura. Inilah air terjun tertinggi kedua di Indonesia, dengan ketinggian 200 meter.


Indonesia punya banyak air terjun cantik yang tersebar di berbagai penjuru negeri. Beberapa air terjun memiliki ketinggian yang fantastis. Salah satunya adalah Air Terjun Madakaripura, dengan tinggi mencapai 200 meter.



Ketinggian Madakaripura hanya kalah dari Air Terjun Sigura-gura di Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara yang punya ketinggian 250 meter. Madakaripura pun harus puas duduk di peringkat kedua sebagai air terjun tertinggi di Indonesia.



Dihimpun dari beberapa sumber, Air Terjun Madakaripura terletak di Desa Sapih, Kecamatan Lumbang, Probolinggo. Air terjun ini menjadi spesial karena letaknya di dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.



Kecantikan Air Terjun Madakaripura 



Kawasan Bromo Tengger Semeru sendiri sudah ditetapkan oleh pemerintah melalui Kementerian Pariwisata untuk dikembangkan menjadi destinasi unggulan yang diprioritaskan pembangunannya. Kawasan ini direncanakan menjadi 'Bali Baru' guna mendatangkan banyak wisatawan, baik wisman maupun wisatawan lokal.



Kembali Madakaripura, ada cerita menarik yang menyelimuti air terjun ini. Konon, Mahapatih Gajahmada menjadikan lokasi ini sebagai tempat persemedian terakhirnya, sebelum akhirnya moksa. Tentang kebenaran cerita ini, hingga kini memang belum seorang pun yang bisa membuktikannya. 



Namun ketika melihat kondisi air terjun ini, cerita tersebut mungkin saja benar adanya. Mengingat betapa damainya lokasi air terjun Madakaripura berada. Ditemani hawa dingin yang semilir, dan bunyi gemericik air yang menenangkan, Madakaripura sangat cocok sebagai tempat bersemedi untuk menenangkan pikiran.



Konon Gajahmada bersemedi di Air Terjun Madakaripura



Untuk menuju ke air terjun cantik ini, traveler bisa menempuhnya dari Malang ataupun dari Probolinggo. Perjalanan ke destinasi ini memakan waktu kurang lebih selama 1 jam. Begitu sampai di desa terdekat, traveler akan disambut dengan Patung Gajah Mada yang gagah.



Dari patung ini, traveler butuh sekitar 23-45 menit trekking untuk menuju ke Madakaripura. Selama perjalanan, traveler akan dihibur oleh pemandangan indah yang sangat memanjakan mata. Pohon-pohon besar nan hijau, udara yang segar, dan juga melewati sungai-sungai akan traveler alami sebelum sampai ke Madakaripura.



Patung Gajah Mada sebelum menuju ke Air Terjun



Jangan lupa, sediakan pula jas hujan atau payung agar traveler tidak kecipratan aliran air terjun ini. Sepatu atau sandal gunung yang kuat serta tahan air, juga sangat disarankan untuk perjalanan ini. Amankan pula peralatan elektronik traveler agar terlindung dari cipratan air terjun.



Begitu sampai di lokasi, traveler pasti akan dibuat berdecak kagum akan pemandangan yang ada. Banyak traveler yang melabeli Madakaripura sebagai air terjun paling fotogenik di Indonesia. Nah, agar tidak penasaran sekarang sudah saatnya bagi traveler untuk pergi liburan ke Probolinggo dan menikmati kecantikan Madakaripura! 



Air Terjun Madakaripura yang sangat fotogenik